Tamer without partner...

Belphegor melingkarkan kedua tangannya di sekiling pingang untuk menghilangkan rasa dingin yang sedang mendera dirinya itu. Ia terus berjalan di sebuah padang salju yang tidak habis-habisnya berhenti turun dari langit

Hacker....hacker....kenapa hanya itu yang bisa ku ingat?...

Batin Belphegor yang terus berjalan tanpa arah dan tujuan... jejak kakinya membekas di tumpukkan salju yang sudah menumpuk lumayan tinggi. Ia sudah mulai kelelahan karena menurut perkiraannya sudah lebih dari 3 hari ia terus berjalan seperti itu.

Pasti disini ada sesuatu selain salju.....

Anon mengeluarkan sebuah benda yang terdapat didalam sakunya, benda itu adalah sebuah digivice yang berukirkan 'Belphegor' disisi lingkarannya

Apa makna dari 'Belphegor'?....

Tanpa ia sadari ia hujan salju yang sudah beberapa hari ini turun tanpa henti berhenti awan pun menyingkir dari langit seakan-akan memberi jalan untuk cahaya kecil matahari.

"Tch...apakah tempat ini yang akan menjadi kuburanku?..."

Ucap Belphegor pelan mungkin karena bibirnya yang telah membeku. Ia memutuskan untuk berjalan ke arah sinar matahari yang menembus awan-awan yang tebal....setelah sampai ia duduk berusaha menghangatkan dirinya dengan sinar matahari yang cuma secuil itu...Belphegor membenamkan wajahnya dikedua lututnya mencoba untuk berisitirahat untuk pertama kalinya dalam beberapa hari ini.

Limbo terbang dengan sayap kelelawarnya. Saat ini dia telah berubah menjadi kelelawar. Dia merasakan kelelahan. Kepalanya terasa berat. Ada yang aneh pada dirinya. Kepakkan sayapnya pun semakin pelan. Tiba-tiba saja, kepakkannya terhenti. Dia pun melesat turun di atas es.

BRUGH!!!

Suara benturan yang sangat keras, dan serpihan-serpihan es melesat ke udara dengan tingginya, lebih tinggi dari pohon biasa pada umumnya. Limbo terjatuh ke atas es yang cukup keras. Bentuk kelelawarnya menghilang, dan asap mulai muncul. Asap hitam. Dia pun berubah kembali ke bentuk asalnya, digimon dengan tangan dan kaki yang berjari-jari.

"Ugh..." Dia mengeluh pelan.

Es-es yang tadinya terlontar ke atas kini berjatuhan seperti hujan es. Membuat retakan pada es-es lainnya, dan untng saja tidak mengenai Limbo yang sedang tertanam dalam es yang terbuka.

Bel (mulai sekarang saya singkat jadi Bel aja deh) yang sudah hampir tertidur tekejut mendengar suara-suara ribut yang terjadi disana, lalu ia memutuskan untuk membuka matanya untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Hmmmm?....WAAAA!!"

Bel terkejut karena ada serpihan serpihan es yang jatuh dari langit, Bel langsung melakukan putaran kebelakang dengan posisi tangan dan kakinya yang tidak sempat di ubahnya itu.

Eh....aku bisa melakukan hal seperti itu?...

Bel pun berusaha berdiri untuk mencari penyebab terjadinya kekacauan itu

Kalau ada asap pasti ada api...

Belum sempat berdiri secara sempurna tiba-tiba es yang berada di bawah kakinya retak menjadi dua bagian, iapun terjatuh belahan es yang satunya

Untung saja masih tidak tercebur...

Batin Belsambil menatap es itu terpisah semakin jauh...setelah pecahan es sudah lumayan jauh Bel melihat ada sesuatu yang bukan salju maupun es di seberang sana. Kaget dan merasa penasaran Bel ingin meloncati pecahan es tsb namun jarak yang memisahkan sudah lumayan jauh.

[i] Argh!! Aku tidak peduli![i]

Bel langsung mengambil ancang-ancang untuk berlari , setelah sampai di tepi es ia meloncat lebih jauh dari yang ia perkirakan. Iapun terguling-guling di es yang dingin, namun sepertinya ia tidak terlalu menghiraukan rasa sakit yang dialaminya karena gesekan waktu terguling tadi. Bel langsung menghampiri "sesuatu yang ia lihat sebelumnya tadi

"Kau ini....apa?..."

Tanya Bel yang nampak lumayan terkejut melihat makhluk yang mempunyai wujud manusia tetapi mempunyai sepasang sayap tersebut.

Limbo membuka matanya perlahan. Terlihat dengan jelas sosok yang tidak dikenalnya. Sosok yang belum diketahuinya. Entah sama dengan dirinya atau tidak. Tetapi, memiliki tangan dan kaki sepertinya, tetapi tidak memiliki sayap. Limbo lalu duduk di lubang buatannya sendiri.

"Si-siapa?" Ujarnya heran.

Limbo mendengar kata-kata yang keluar dari mulut anak itu. Limbo pun memundurkan badannya menjauh.

"A-apa?" Ujarnya heran.

Dia memperhatikan sosok di hadapannya yang tidak diketahuinya. rasa sakitnya pun entah kenapa menghilang dari dirinya.

"Si-siapa?" Ujarnya heran.

"Kamu siapa?" Dia kembali bertanya-tanya sendiri.

Quote :

"Kamu siapa?"

Mendengar 2 kata itu membuat kepala Bel menjadi pusing

"Akh.."

Bel memegang kepalanya yang terasa sakit dengan tangan kiri yang juga menutupi mata kirinya.

"Siapa aku?..."

Rasa pusing dikepalanya semakin menjadi-jadi, Bel hanya bisa memegangi kepala dengan kedua tangannya. Ia pun terjatuh di es dengan lutut sebagai alas

Limbo heran melihat seseorang yang tidak dikenalnya di hadapannya. Tingkahnya begitu aneh. Limbo tidak mengetahui benar-benar siapa di hadapannya. Limbo berdiri dan melangkahkan kaki kecilnya menghampiri orang itu.

Saat berhadapan dengan anak itu, Minto mengangkat tangan kanannya dan memukul pelan-pelan kepala orang itu. Dia lalu berlutut pula dan melihat wajah anak itu.

"Hm?" Ujarnya heran.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Ujarnya heran bertanya-tanya.

---
OOT: oh yah, saya digimon yang gak tahu apa-apa yah... karena kepalanya habis sakit, trus terbentur, dia akhirnya jadi gitu, gak tahu apa-apa kayak anak-anak...

Bel yang sedang meringis kesakitan itu tiba-tiba mendapat gambaran yang ia tidak kenali. Ia melihat dirinya dengan sesuatu yang bukan manusia berlai menyusuri koridor yang tidak nampak ujungnnya.

"Agen 09...sebentar lagi kita akan bertempur dengan sang 'Hacker'..."

Kata Makhluk itu kepada Bel yang terus berlari menyusuri koridor itu

"Ya...'Hacker'...."

Tiba-tiba Bel berhenti berlari dan menundukkan kepalanya, makhluk itupun mengikutinya berhenti.

"..setelah itu..dunia manusia maupun dunia digital akan damai.."

Sambung Bel.

Makhluk itu menggaruk-garukkan kepalanya nampak sedikit bingung.

"Kami adalah monster...kenapa kau begitu peduli dengan kedamaian dunia kami?.."

Suara yang cukup khas keluar dari mulut makhluk itu, masih menggaruk-garuk kepalanya

Bel kemudian mendongakkan kepalanya untuk menatap makhluk itu

"Kita kan teman..."

Kata Bel dengan sebuah senyuman yang mengembang dibibirnya. Tiba-tiba saja gambaran itu seakan-akan terpotong/ di edit. Kali ini Bel berdiri di sebuah ruangan dengan bentuk lingkaran yang sangat besar, ia melihat 2 orang anak sebayanya berdiri di dekat pintu , saat Bel membuka mulutnya tiba-tiba pandangan menjadi buram dan semakin buram.

"Arghhh....huuf..huuf.."

Bel kembali ke tempat yang bagaikan gurun salju abadi dengan hawa dingin yang sangat menusuk. Perlahan-lahan napasnya kembali teratur seperti sediakala, ia pun menatap gadis(?) kecil yang berada di hadapannya itu.

"Aku...tidak apa-apa..."

Kata Bel dengan wajah yang tidak terlalu pucat lagi

"Apa yang kau lakukan disini?...bagaimana caranya keluar dari tempat ini?..."

Sambung Bel dengan sedikt ter engah-engah.


OOT:Yang tadi itu semacam flashback nya si Bel/ teringat masa lalunya

"???" Limbo memasang wajah bingungnya mendengar perkataan makhluk yang di hadapannya itu.

"Aku sudah berada di sini sejak lama. Tapi, bukan di wilayah salju ini. Aku hanya sedang bertualang." Ujar Limbo dengan nada datar.

Limbo memperhatikan wajah makhluk yang di hadapannya. Wajah yang belum pernah dilihatnya. Belum pernah diketahuinya.

"Anda dari mana?" Tanya Limbo heran lalu memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingungnya.

Nafas Bel mulai tenang seperti layaknya nafas orang yang sehat.

Quote :

"Aku sudah berada di sini sejak lama. Tapi, bukan di wilayah salju ini. Aku hanya sedang bertualang." Ujar Limbo dengan nada datar.

"Itu berarti ada tempat lain selain padang salju abadi ini?...kabu bisa mengantarku ke tempat lain itukan?.."

Bel memperhatikan lengannya dengan darah yang sudah membeku, tiba-tiba makhluk itu berkata

Quote :

"Anda dari mana?" Tanya Limbo heran lalu memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingungnya.

"Mhmm... Dunia manusia..."

Ucap Bel seakan-akan ia mengetahui ia tidak berada di dunia manusia lagi.

"Adakah kau melihat orang selain aku?..."

Tanya Bel dengan wajah yang mengharapkan jawaban yang memuaskan.

Limbo mengernyitkan dahi kecilnya. Matanya memancarkan keheranan dan tanda tanya besar.

"Aku bisa mengantar anda ke tempat lain." Ujar Limbo

"Dunia... Manusia???" Tanyanya dengan ekspresi kebingungan.

Limbo lalu berpikir sesaat saat mendengar pertanyaan tentang mahkul di hadapannya itu yang mencari makhluk yang mirip dengannya.

"Hm..." Dia terus berpikir.

Kepalanya cukup sakit untuk dipaksa berpikir. Dia pun teringat seorang wanita, makhluk yang sama dengan makhluk yang berdiri di hadapannya sekarang.

"Aku pernah melihat sebelumnya. Seorang yang berbeda dari anda, tapi, cukup sama dengan anda." Ujar Limbo datar.

"Kalau tidak salah, dia berada di suatu tempat bersama Lightdramon. Dan dia mengusirku." Ujar Limbo datar, menjelaskan.

Quote :

"Kalau tidak salah, dia berada di suatu tempat bersama Lightdramon. Dan dia mengusirku." Ujar Limbo datar, menjelaskan.

Tanpa mendengarkan kata-kata yang lain Bel langsung mengguncang-guncangkan badan Limbo.

"Antarkan aku kesana!.."

Kata Bel yang tiba-tiba gerakan emosinya berubah, ia menatap mata Limbo dalam-dalam lalu melepaskan pegangannya dari tubuh Limbo.

"Tunjukkan arahnya..."

Kata Bel dengan nada yang dingin masih belum melepaskan pandangannya dari Limbo.

"Ta-tapi, aku tidak tau di mana. Aku juga kesasar. Dan tiba di tempat ini, dengan....." Ujar Limbo melangkahkan kakinya mundur.

Limbo cukup takut dengan wajah makhluk di hadapannya.

"Mu-mungkin, dia sudah pergi dari tempat itu." Ujarnya lagi.

"Lagipula, aku tidak tau, bagian mana dari daerah ini." Sambung Limbo cukup takut.

OOT: Belphegor belum nerima digivice yah???

"Antarkan saja.."

Kata Bel, tiba-tiba menatap Limbo tajam, ia memasukkan kedua tangannya kedalam kantong celananya yang mulai terasa seperti balok es


OOT:Sudah

"I-iyah..." Ujar Limbo cukup ketakutan. Entah kenapa mahluk di hadapannya ini berubah cukup menakutkan.

"Ta-tapi, aku tidak kuat kalau harus terbang membawamu. Sayapku kecil." Ujar Limbo terbata-bata.

Wajah Bel berubah menjadi seperti -_____-

"Memangnya siapa yang menyuruhmu untuk mengangkatku?..."

Ia terdiam sejenak sedang memikirkan sesuatu

".....Hahahaha!!..rupanya kau laucu juga ya..., tapi sebaiknya kita sebaiknya bergegas pergi dari sini sebelum mati kedinginan..."

Bel mengangkat Limbo ke pundaknya dan itu membuat ia menjadi agak bungkuk.

"Ternyata kau berat juga yah..."

Senyum kembali terpampang diwajah Bel , senyuman yang hangat yang mungkin saat itu bisa menandingi kehangatan matahari (karena mataharinya lama g nongol2 :p)

"Jadi....arah mana?...kau tinggal tunjuk dan biar aku yang berjalan..."

Mata Bel bersinar bagaikan orang yang bersiap-siap di garis start lomba lari marathon.

Limbo mengernyitkan dahi. Dia heran apda makhluk yang di deoannya itu yang tiba-tiba tertawa. Tiba-tiba saja, dia diangkat didudukkan di atas pundaknya. Entah kenapa, makhluk itu begitu aneh. Terasa hangat. Salah satu tangan Limbo memeluk kepala makhluk itu. Limbo tersenyum kecil saat melihat makhluk di bawahnya itu tersenyum.

"Jalan ke sebelah sana." Ujar Limbo menunjuk pada arah utara.

Telinganya mencoba mendengar arah angin itu. Telinganya memang bergoyang-goyang. Yah, dia berpikir bahwa arah utaralah yang tepat.

Quote :

"Jalan ke sebelah sana." Ujar Limbo menunjuk pada arah utara.

"Hmm!.."

Bel mengangguk pelan dan mengikuti arah yang di tunjukkan oleh Limbo [erlahan-lahan mereka seakan-akan lenyap ditelan oleh badai salju yang semakin deras.

[out...kemana nih?]

Limbo hanya menatap ke depan. Dia duduk di bahu makhluk yang tidak dikenalnya.

"..." Dia hanya diam membisu.

[Out ke hutan deh...]

hi !!! kamu anak mana ????

brsk amet sin cuma kalian berdua doang enak amet knp sih ??? banyak amet sampai gk bisa baca